Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan kesiapan pemerintah Indonesia untuk menampung berapa saja muslim Rohingya yang mengungsi akhir genosida yang dilakukan rezim junta Myanmar.
"Kita menampung berapa saja, kita tampung," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 5 September 2017.
Menurut JK, hal itu alasannya ialah para pengungsi menimbulkan Indonesia sekadar lokasi transit sebelum mengungsi ke negara-negara yang dianggap lebih maju serta mampu menjanjikan kemakmuran lebih baik untuk mereka.
JK menjelaskan, di negara-negara maju itu, para pengungsi dapat dijadikan tenaga kerja untuk ikut menggerakkan perekonomian negara tersebut.
"Karena itu, justru negara-negara menyerupai Amerika itu memang butuh tenaga kerja. Kalau di negara kita, kan sudah berlebihan tenaga kerja," katanya.
Menurut JK, Indonesia berhubungan dengan tubuh PBB yang menangani pengungsi (UNHCR) untuk selanjutnya menetapkan kawasan pengungsian permanen bagi para pengungsi Rohingya. Lokasi itu antara lain negara menyerupai Amerika Serikat dan Australia.
Seperti diketahui, Indonesia menjadi lokasi pengungsian oleh ratusan muslim Rohingya semenjak beberapa tahun lalu. Lokasinya antara lain berada di Aceh dan Makassar, Sulawesi Selatan. Demikian diberitakan Viva.
Sumber: wajada.net