Di sebuah bus jurusan Solo – Purwantoro.
Seorang gadis dengan gaya berpakaian ketat naik bus yang penuh sesak penumpang, pedagang asongan dan pengamen. Karena penuh terpaksa gadis tersebut harus bangun campur baur dengan penumpang laki-laki.
Tidak hanya memakai pakaian ketat, si wanita juga memakai minyak wangi yang baunya semerbak, menambah minat laki-laki untuk menggodanya.
Tiba-tiba..
“Kene.. Kene mbak tak pangku timbang ngadeg..” (Sini-sini mbak aku pangku daripada berdiri). Celetuk seorang cowok sambil cengengesan.
“Biyuuuh.. Sing dibondot kuwi opo melon po semongko, ndah segere..” (Yang dibawa itu melon atau semangka.. Betapa segarnya). Sahut cowok lain yang ada di dekatnya.
Si wanita hanya diam, acuh, entah merasa aib atau risih.
Selang beberapa menit, naiklah tiga orang muslimah berjilbab, yang dua pakai jilbab hitam dan biru dongker, sedangkan temannya yang lain memakai khimar (kerudung-red) selutut.
Suasana yang tadinya ‘cengengesan’ bermetamorfosis tenang dengan kehadiran wanita berpakaian taqwa.
“Monggo mbak silakan duduk, supaya kami yang berdiri”, kata seorang bapak paruh baya untuk menempati bangkunya yang diduduki bersama dua rekannya.
***
Benarlah apa yang telah Tuhan firmankan dalam QS. Al-Ahzab : 59, bahwa hijab itu menjaga wanita dari gangguan:
Benarlah apa yang telah Tuhan firmankan dalam QS. Al-Ahzab : 59, bahwa hijab itu menjaga wanita dari gangguan:
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﻗُﻞْ ﻟِﺄَﺯْﻭَﺍﺟِﻚَ ﻭَﺑَﻨَﺎﺗِﻚَ ﻭَﻧِﺴَﺎﺀِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻳُﺪْﻧِﻴﻦَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻦَّ ﻣِﻦْ ﺟَﻠَﺎﺑِﻴﺒِﻬِﻦَّ ﺫَﻟِﻚَ ﺃَﺩْﻧَﻰ ﺃَﻥْ ﻳُﻌْﺮَﻓْﻦَ ﻓَﻠَﺎ ﻳُﺆْﺫَﻳْﻦَ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻏَﻔُﻮﺭًﺍ ﺭَﺣِﻴﻤًﺎ
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, bawah umur perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh badan mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, alasannya itu mereka tidak di ganggu. Dan Tuhan yakni Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sumber: kabarmakkah.com
CAR,HOME,DESIGN,HEALTH,FOREX,LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING,SEO

