Masih banyak lagi ayat-ayat al-Qur’an yang memperlihatkan bahwa Yang Mahakuasa SWT tidak akan memasukkan siapa pun ke dalam Neraka kecuali setelah Dia mengutus seorang Rasul kepada orang itu.
Ada satu problem yang semenjak dulu sampai sekarang masih diperdebatkan oleh para ulama, yaitu mengenai orang-orang yang meninggal dunia sewaktu masih kecil, sedangkan mereka yaitu bawah umur orang kafir. Bagaimanakah nasib mereka? Begitupula mengenai orang gila, tuli, orang yang telah renta renta dan pikun, serta orang-orang yang meninggal pada masa fatrah (orang-orang yang hidup sebelum diutus Nabi Muhammad SAW, sedangkan pada ketika itu syari’at Nabi Isa telah banyak ditinggalkan).
Mengenai nasib mereka, dengan izin Allah, di sini kami akan memaparkan beberapa hadits Rasulullah SAW,
(HADITS PERTAMA): DARI AL-ASWAD BIN SARI’ R.A (WAFAT 42 H)
Imam Ahmad meriwayatkan dari al-Aswad bin Sari’, sebetulnya Rasulullah SAW bersabda,
"Pada hari Kiamat nanti, ada empat orang yang akan berhujjah (di hadapan Allah): (1) orang tuli yang tidak dapat mendengar apa-apa, (2) orang bodoh, (3) orang renta renta yang pikun dan (4) orang-orang yang mati pada masa fatrah. Orang tuli akan berkata, ‘Ya Rabbku, Islam telah datang, namun saya tidak dapat mendengar sesuatu.’ Orang idiot berkata, ‘Ya Rabb-ku, Islam telah datang, sedangkan bawah umur kecil melempariku dengan kotoran hewan.’ Orang pikun berkata, ‘Ya Rabbku, Islam telah datang, namun saya tidak mengerti sama sekali.’ Adapun orang yang meninggal pada masa fatrah, ia akan berkata, ‘Ya Rabb-ku, tidak pernah datang kepadaku utusan-Mu.’ Kemudian Yang Mahakuasa memegang hujjah-hujjah mereka untuk diuji ketaatan mereka. Lalu Yang Mahakuasa mengutus utusan-Nya untuk memerintahkan mereka semoga masuk ke dalam Neraka.” (Rasulullah SAW) bersabda, “Demi Dzat yang jiwa-ku ada di tangan-Nya, andaikan mereka masuk Neraka, maka Neraka itu akan hambar dan tidak membahayakan mereka.” 1
Dan dengan sanad yang sama, namun dari Qatadah dari al-Hasan dan Abu Rafi’ dari Abu Hurairah r.a diriwayatkan hadits yang semisal dengan riwayat di atas, hanya saja pada tamat hadits ini Rasulullah SAW bersabda, "Maka barangsiapa memasukinya, niscaya Neraka itu dingin, tidak membahayakannya. Dan barangsiapa yang tidak mau memasukinya, maka akan diseret ke dalamnya." 2
Hadits tersebut diriwayatkan pula oleh Ishaq bin Rahawaih dari Mu’adz bin Hisyam. 3 Juga diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam kitab al-I’tiqaad, lalu ia berkomentar, “Sanad hadits ini shahih.”
Dan diriwayatkan juga oleh Ibnu Jarir dari riwayat Ma’mar dari Hammam dari Abu Hurairah r.a, dia menyebutkannya secara marfu’. Kemudian di tamat hadits, Abu Hurairah r.a berkata: ‘Jika kalian mau, bacalah firman Yang Mahakuasa Ta’ala: "Dan Kami tidak akan mengadzab (seorang pun) sebelum Kami mengutus seorang Rasul (kepadanya)." 4
Demikian pula yang diriwayatkan oleh Ma’mar dari ‘Abdullah bin Thawus dari ayahnya dari Abu Hurairah r.a secara mauquf. 5
(HADITS KEDUA): DARI ABU HURAIRAH R.A
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, sebetulnya Nabi SAW bersabda,
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah (suci), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai Yahudi, menjadikannya sebagai Nasrani, atau menjadikannya sebagai Majusi. Sebagaimana hewan ternak yang dilahirkan sebagai hewan ternak (juga), dalam keadaan tepat (anggota tubuhnya). Apakah kalian dapati di antaranya ada yang terputus (telinganya, hidungnya atau yang lainnya)?" 6
Pada riwayat lain disebutkan, "Mereka bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana nasib orang yang meninggal dunia di masa kecilnya? Beliau menjawab, "Hanya Yang Mahakuasa yang mengetahui perihal keadaan mereka, kalau mereka dibiarkan hidup terus di dunia." 7
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi SAW, seingat saya -Musa, periwayat hadits ini terkesan ragu- bersabda, "Anak-anak orang Islam yang meninggal di waktu masih kecil berada di dalam Surga, mereka diasuh oleh Nabi Ibrahim a.s" 8
Dalam Shahiih Muslim dari ‘Iyadh bin Hammad dari Rasulullah SAW, dari Yang Mahakuasa SWT, bahwa Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba dalam keadaan hanif (lurus).” 9
Dan menurut riwayat lain yang diriwayatkan oleh selain Muslim, “Sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba sebagai seorang muslim.”
(HADITS KETIGA): RIWAYAT SAMURAH R.A
Al-Hafizh Abu Bakar al-Burqani dalam kitabnya al-Mustakhraj ‘alal Bukhari meriwayatkan dari ‘Auf al-A’rabi, dari Abu Raja’ al-‘Atharidi dari Samurah r.a dari Nabi SAW, dia bersabda, “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah.” Maka berserulah orang-orang, “Apakah berlaku pula bagi bawah umur kaum musyrikin wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Begitupula halnya bawah umur orang musyrik.” 10
Ath-Thabari juga meriwayatkan dari Samurah r.a, ia bercerita,
“Kami pernah bertanya kepada Rasulullah SAW perihal nasib bawah umur orang musyrik yang meninggal di ketika mereka masih kecil, maka dia menjawab, ‘Mereka yaitu para pelayan untuk penghuni Surga.’” 11
(HADITS KEEMPAT): RIWAYAT ‘AMMU (PAMAN) HASNA’
Diriwayatkan dari Hasna’ binti Mu’awiyah dari Bani Shuraim, ia bercerita, “Pamanku telah meriwayatkan kepadaku, ia berkata, ‘Aku pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah SAW, siapakah yang menjadi penghuni Surga?’ Beliau menjawab, “Nabi, orang yang mati syahid, bayi yang dilahirkan dan anak perempuan yang telah dikuburkan hidup-hidup, semuanya berada di dalam Surga.” 12 [Syahida.com/ANW]
Catatan Kaki:
1 [Ahmad (IV/24). Shahih, lihat Shahiihul Jaami’ (No. 881)]
2 Ahmad (IV/24) [Riwayat yang ini dihasankan oleh Syaikh al-Arna-uth]
3 Ath-Thabrani (I/287)
4 Ath-Thabrani (XVII/403).
5 Al-Qurthubi (X/232)
6 [Al-Bukhari (No. 1358) dan Muslim (No. 2658)].
7 Al-Bukhari (No. 6599) dan Muslim (No. 2658)
8 Ahmad (II/326) [Shahih, lihat Shahiihul Jaami’ (No. 1023 dan 1428)]
9 Muslim (No. 2865)
10 Al-Bukhari (No. 7047).
11 Al-Mu’jamul – Kabiir (VII/244) dan Majma’uz Zawaa-ide (VII/219) [Shahih, lihat Shahiihul Jaami’ (No. 2586)]
12 Ahmad (V/58) [Hasan, lihat Shahiihul Jaami’ (No. 2604)].
Sumber: Kitab Shahih Tafsir Ibnu Katsir jilid 5, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir
Sumber: https://www.syahida.com/2016/05/02/4861/4861/#ixzz4qRHlckeI
Ada satu problem yang semenjak dulu sampai sekarang masih diperdebatkan oleh para ulama, yaitu mengenai orang-orang yang meninggal dunia sewaktu masih kecil, sedangkan mereka yaitu bawah umur orang kafir. Bagaimanakah nasib mereka? Begitupula mengenai orang gila, tuli, orang yang telah renta renta dan pikun, serta orang-orang yang meninggal pada masa fatrah (orang-orang yang hidup sebelum diutus Nabi Muhammad SAW, sedangkan pada ketika itu syari’at Nabi Isa telah banyak ditinggalkan).
Mengenai nasib mereka, dengan izin Allah, di sini kami akan memaparkan beberapa hadits Rasulullah SAW,
(HADITS PERTAMA): DARI AL-ASWAD BIN SARI’ R.A (WAFAT 42 H)
Imam Ahmad meriwayatkan dari al-Aswad bin Sari’, sebetulnya Rasulullah SAW bersabda,
"Pada hari Kiamat nanti, ada empat orang yang akan berhujjah (di hadapan Allah): (1) orang tuli yang tidak dapat mendengar apa-apa, (2) orang bodoh, (3) orang renta renta yang pikun dan (4) orang-orang yang mati pada masa fatrah. Orang tuli akan berkata, ‘Ya Rabbku, Islam telah datang, namun saya tidak dapat mendengar sesuatu.’ Orang idiot berkata, ‘Ya Rabb-ku, Islam telah datang, sedangkan bawah umur kecil melempariku dengan kotoran hewan.’ Orang pikun berkata, ‘Ya Rabbku, Islam telah datang, namun saya tidak mengerti sama sekali.’ Adapun orang yang meninggal pada masa fatrah, ia akan berkata, ‘Ya Rabb-ku, tidak pernah datang kepadaku utusan-Mu.’ Kemudian Yang Mahakuasa memegang hujjah-hujjah mereka untuk diuji ketaatan mereka. Lalu Yang Mahakuasa mengutus utusan-Nya untuk memerintahkan mereka semoga masuk ke dalam Neraka.” (Rasulullah SAW) bersabda, “Demi Dzat yang jiwa-ku ada di tangan-Nya, andaikan mereka masuk Neraka, maka Neraka itu akan hambar dan tidak membahayakan mereka.” 1
Dan dengan sanad yang sama, namun dari Qatadah dari al-Hasan dan Abu Rafi’ dari Abu Hurairah r.a diriwayatkan hadits yang semisal dengan riwayat di atas, hanya saja pada tamat hadits ini Rasulullah SAW bersabda, "Maka barangsiapa memasukinya, niscaya Neraka itu dingin, tidak membahayakannya. Dan barangsiapa yang tidak mau memasukinya, maka akan diseret ke dalamnya." 2
Hadits tersebut diriwayatkan pula oleh Ishaq bin Rahawaih dari Mu’adz bin Hisyam. 3 Juga diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam kitab al-I’tiqaad, lalu ia berkomentar, “Sanad hadits ini shahih.”
Dan diriwayatkan juga oleh Ibnu Jarir dari riwayat Ma’mar dari Hammam dari Abu Hurairah r.a, dia menyebutkannya secara marfu’. Kemudian di tamat hadits, Abu Hurairah r.a berkata: ‘Jika kalian mau, bacalah firman Yang Mahakuasa Ta’ala: "Dan Kami tidak akan mengadzab (seorang pun) sebelum Kami mengutus seorang Rasul (kepadanya)." 4
Demikian pula yang diriwayatkan oleh Ma’mar dari ‘Abdullah bin Thawus dari ayahnya dari Abu Hurairah r.a secara mauquf. 5
(HADITS KEDUA): DARI ABU HURAIRAH R.A
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, sebetulnya Nabi SAW bersabda,
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah (suci), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai Yahudi, menjadikannya sebagai Nasrani, atau menjadikannya sebagai Majusi. Sebagaimana hewan ternak yang dilahirkan sebagai hewan ternak (juga), dalam keadaan tepat (anggota tubuhnya). Apakah kalian dapati di antaranya ada yang terputus (telinganya, hidungnya atau yang lainnya)?" 6
Pada riwayat lain disebutkan, "Mereka bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana nasib orang yang meninggal dunia di masa kecilnya? Beliau menjawab, "Hanya Yang Mahakuasa yang mengetahui perihal keadaan mereka, kalau mereka dibiarkan hidup terus di dunia." 7
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi SAW, seingat saya -Musa, periwayat hadits ini terkesan ragu- bersabda, "Anak-anak orang Islam yang meninggal di waktu masih kecil berada di dalam Surga, mereka diasuh oleh Nabi Ibrahim a.s" 8
Dalam Shahiih Muslim dari ‘Iyadh bin Hammad dari Rasulullah SAW, dari Yang Mahakuasa SWT, bahwa Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba dalam keadaan hanif (lurus).” 9
Dan menurut riwayat lain yang diriwayatkan oleh selain Muslim, “Sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba sebagai seorang muslim.”
(HADITS KETIGA): RIWAYAT SAMURAH R.A
Al-Hafizh Abu Bakar al-Burqani dalam kitabnya al-Mustakhraj ‘alal Bukhari meriwayatkan dari ‘Auf al-A’rabi, dari Abu Raja’ al-‘Atharidi dari Samurah r.a dari Nabi SAW, dia bersabda, “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah.” Maka berserulah orang-orang, “Apakah berlaku pula bagi bawah umur kaum musyrikin wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Begitupula halnya bawah umur orang musyrik.” 10
Ath-Thabari juga meriwayatkan dari Samurah r.a, ia bercerita,
“Kami pernah bertanya kepada Rasulullah SAW perihal nasib bawah umur orang musyrik yang meninggal di ketika mereka masih kecil, maka dia menjawab, ‘Mereka yaitu para pelayan untuk penghuni Surga.’” 11
(HADITS KEEMPAT): RIWAYAT ‘AMMU (PAMAN) HASNA’
Diriwayatkan dari Hasna’ binti Mu’awiyah dari Bani Shuraim, ia bercerita, “Pamanku telah meriwayatkan kepadaku, ia berkata, ‘Aku pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah SAW, siapakah yang menjadi penghuni Surga?’ Beliau menjawab, “Nabi, orang yang mati syahid, bayi yang dilahirkan dan anak perempuan yang telah dikuburkan hidup-hidup, semuanya berada di dalam Surga.” 12 [Syahida.com/ANW]
Catatan Kaki:
1 [Ahmad (IV/24). Shahih, lihat Shahiihul Jaami’ (No. 881)]
2 Ahmad (IV/24) [Riwayat yang ini dihasankan oleh Syaikh al-Arna-uth]
3 Ath-Thabrani (I/287)
4 Ath-Thabrani (XVII/403).
5 Al-Qurthubi (X/232)
6 [Al-Bukhari (No. 1358) dan Muslim (No. 2658)].
7 Al-Bukhari (No. 6599) dan Muslim (No. 2658)
8 Ahmad (II/326) [Shahih, lihat Shahiihul Jaami’ (No. 1023 dan 1428)]
9 Muslim (No. 2865)
10 Al-Bukhari (No. 7047).
11 Al-Mu’jamul – Kabiir (VII/244) dan Majma’uz Zawaa-ide (VII/219) [Shahih, lihat Shahiihul Jaami’ (No. 2586)]
12 Ahmad (V/58) [Hasan, lihat Shahiihul Jaami’ (No. 2604)].
Sumber: Kitab Shahih Tafsir Ibnu Katsir jilid 5, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir
Sumber: https://www.syahida.com/2016/05/02/4861/4861/#ixzz4qRHlckeI
CAR,HOME,DESIGN,HEALTH,FOREX,LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING,SEO

